Nah selain menggunakan APM, KK board dan Multiwii pada QuadCopter yang akan kita oprek. Multiwii adalah salah satu solusi yang seru juga, selain ini bersifat open source. Multiwii menggunakan platform Arduino dan Processing. Nah bakalan seru banget lah ditambah GUI nya juga di share menggunakan Processing IDE. Jadi temen2 bisa develop lagi sesuai keinginan temen2.
Ada banyak cara yang dapat kita lakukan dalam capturing image, salah satunya menggunakan Processing IDE. Selain menggunakan OpenCV, Processing library dalam hal pengolahan image tidak lah kalah dengan OpenCV walau masih kurang sih. Namun kita bisa juga meng-include-kan openCV library kedalam Processing IDE, jadi belajar image processing semakin asik dan mudah dengan Processing IDE.
Nah berikut penjelasan tentang apa itu OpenCV, OpenCV adalah open source computer vision library yang ada pada http://SourceForge.net/projects/opencvlibrary. Library ini di tulis dengan menggunakan bahasa C dan C++ dan bekerja pada Linux, Windows dan Mac OS X
OpenCV di desain untuk efisiensi dalam komputasi dan berfokus pada aplikasi real time. OpenCV ditulis dengan bahasa C,C++ dan dapat diajalankan pada berbagai macam processor. Salah satu tujuan OpenCV adalah untuk menyediakan sebuah kesederhanaan infrastruktur dari computer vision yang mana dapat membantu orang2 dalam membangun aplikasi canggih pada computer vision secara cepat. Nah segitu aja ye penjelasan dari ku temen2 bisa google agar lebih jelasnya.
Nah berikut penjelasan tentang Processing IDE,
Processing is a programming language, development environment, and online community. Since 2001, Processing has promoted software literacy within the visual arts and visual literacy within technology. Initially created to serve as a software sketchbook and to teach computer programming fundamentals within a visual context, Processing evolved into a development tool for professionals. Today, there are tens of thousands of students, artists, designers, researchers, and hobbyists who use Processing for learning, prototyping, and production.
Selain itu aplikasi pengolahan image juga tersedia pada processing, sebagai contoh kita bisa menggunakan library openCV http://ubaa.net/shared/processing/opencv/ , pada processing sehingga menambah daya tarik lagi untuk mempelajari processing lebih jauh.
Eclipse adalah sebuah IDE (Integrated Development Environment) untuk mengembangkan perangkat lunak dan dapat dijalankan di semua platform (platform-independent). Eclipse dikembangkan dengan bahasa pemrograman Java, akan tetapi Eclipse mendukung pengembangan aplikasi berbasis bahasa pemrograman lainnya, seperti C/C++, Cobol, Python, Perl, PHP, dan lain sebagainya. Selain sebagai IDE untuk pengembangan aplikasi, Eclipse pun bisa digunakan untuk aktivitas dalam siklus pengembangan perangkat lunak, seperti dokumentasi, test perangkat lunak, pengembangan web, dan lain sebagainya. Eclipse pada saat ini merupakan salah satu IDE favorit dikarenakan gratis dan open source, yang berarti setiap orang boleh melihat kode pemrograman perangkat lunak ini. Selain itu, kelebihan dari Eclipse yang membuatnya populer adalah kemampuannya untuk dapat dikembangkan oleh pengguna dengan komponen yang dinamakan plug-in.
Elipse+AVR plugin, dengan tambahan plugin tersebut kita dapat memprogram mikrokontroler AVR menggunakan IDE ini, selain itu keuntungan menggunakan eclipse ialah dapat bekerja di berbagai sistem operasi seperti Microsoft Windows, Linux, Solaris, AIX, HP-UX dan Mac OS X. Nah sebelum menambahkan plugin ini kedalam eclipse temen2 perlu menginstal WINAVR dan AVR toolchain untuk mengaktifkan AVR GCC, informasi tersebut dapat temen2 lihat dilink berikut https://fahmizaleeits.wordpress.com/2013/02/16/avr-studio4-winavr-avr-gcc/
GCC awalnya merupakan singkatan dari GNU C Compiler, yaitu sebuah compiler open source yang dikembangkan oleh komunitas GNU project (http://www.gnu.org/). Nama ini sangat sesuai dengan makna yang tersirat dari singkatan tersebut, yaitu sebuah compiler yang khusus bekerja untuk bahasa pemrograman C. Namun kini GCC telah mengalami perubahan yang sangat besar dimana modifikasi dan pengembangan telah, sedang dan masih terus dilakukan secara masal dan paralel oleh banyak orang di seluruh dunia. Hal ini menyebabkan terjadinya pergeseran makna dari singkatan GCC dari yang awalnya GNU C compiler menjadi GNU Compiler Collection. Makna dari singkatan yang baru ini rasanya lebih cocok dengan kondisi saat ini dimana GCC tidak hanya mensupport bahasa C tetapi juga bahasa pemrograman lainya seperti C++, Fortran, Java, Ada dan beberapa bahasa pemrograman lainnya yang masih sedang terus diusahakan agar dapat ter-cover dalam GCC. Oleh karena itu pantaslah kalau GCC sekarang merupakan singkatan dari GNU Compiler Collection yang terjemahan Indonesianya berarti “Koleksi Kompiler GNU”.
WINAVR adalah AVR GCC yang diperuntukan bagi mikrokontroller AVR dari atmel, yang didalamnya terdapat GNU GCC compiler untuk bahasa C and C++. Sedangkan AVR Studio4 adalah software buatan atmel corporation yang diperuntukan pembuatan project mikrokontorler AVR dan juga dapat mensimulasikan program assembly yang kita buat.
Mengapa kita menggunakan AVR Studio4 plus WINAVR karena oh karena, pertama bila kita hanya menggunakan AVR Studio4 saja maka basis pemrogramannya adalah bahasa Assembly (pusing…), nah dengan bantuan AVR GCC (WINAVR) maka kita lebih dimudahkan dengan bahasa C. Lalu mengapa kita harus menggunakan AVR Studio4 jika WINAVR sudah basisnya bahasa C. Usut punya usut, bekerja dan mebuat project di WINAVR itu langkah dan prosedurnya sedikit rumit bila dibandingkan dengan AVR Studio4, untuk langkah penggunaan WINAVR ini dapat dilihat di link berikut http://yashomaladhi.wordpress.com/2011/07/09/winavr-part-1-membuat-project/
Nah oprek mikrokontroler AVR itu emang seru banget, apalagi basisnya open-source seperti AVR Studio4 + WINAVR, temen2 bakalan nemuin serunya saat mencobanya karena tentu saja library dan source codenya sangat mudah temen2 dapat kan, salah satunya di link berikut http://winavr.scienceprog.com dan http://www.embedds.com/avr-tutorials/. Untuk proses instalasi AVR Studio4 + WINAVR download dahulu filenya di link berikut (free) :
Berikut ini informasi yang dapat ane sampaikan buat temen2 yang baru akan memulai bermain dengan quadcopter. Sebenarnya bila ditekuni sebagai research, quadcopter asik juga lo… bila kita belajar dinamika terbangnya maka akan banyak ilmu yang kita dapatkan tapi butuh dana dan tentu saja analisis serta matematisnya jago, namun untuk kali ini pembahasan quadcopternya hanya sebatas basic hobby saja. Nah apa saja yang harus temen2 perhatikan dalam bermain quadcopter ini, baca penjelasannya berikut ini yang ane dapatkan dari berbagai sumber.
Basic movement of X-Quadcopter configuration:
Nah untuk lebih jelasnya silakan merujuk ke link ini:
Ini merupakan komponen utama, ada beberapa spesifikasi dalam memilih motor brushless untuk quadcopter, berikut paparannya:
Motor brushless type outrunner (yang berputar bagian luar) dan ringan.
KV motor sekitar 750-1200 KV.
Gunakan tegangan kerja 11.1 volt (3 cells), alasanya adalah mudah mencari batery dengan spesifikasi 3 cells, harganya terjangkau dan tidak terlalu berat.
Gunakan mounting motor brushless dengan tipe dibawah.
Untuk pemula, motor dengan max current < 20 Ampere sepertinya sudah cukup.
Berikut ini salah satu contoh paparan mengenai thrust pada motor brushless. Contoh perhitungannya menggunakan 1100 KV dengan Spesifikasi Thrust: 850gr dan propeler 10×4.7 maka 1 motor menghasilkan 850gr, ambil nilai setengahnya yaitu 425gr, kemudian kalikan 4 menjadi 1700gr. Kesimpulannya jika total massanya adalah 1700gr maka dengan tenaga setengah dari motor, quadcopter sudah dapat terbang.
2. ESC (Electronic Speed Controller)
ESC memegang peranan penting dalam proses pengendali kecepatan dan arah putar dari motor brushless. Pemilihan ESC tergantung dari besar arus maksimal dari motor brushless, untuk kalangan pemula, pemilihan ESC dapat menggunakan dengan spesifikasi arus maximum 25 Ampere. Dan gunakan ESC yang dapat di program atau dengan kata lain programmable, seperti turnigy plush.
3. Propeller
Pemilihan propeller disesuaikan dengan rekomendasi dari spesifikasi motor brushless tersebut. Kesalahan pemilihan berdampak besar terhadap trust yang dihasilkan oleh motor. Perhatikan ukuran propeller dan disesuaikan pula dengan dimensi quadcopter.
Untuk spesifikasi frame, pilihlah yang ringan dan kuat, anjuran ane beli dahulu saja atau buat sendiri dari bahan alumunium kotak (seperti batang) dengan dimensi 1cm x 1cm. Sedangkan untuk bagian tengahnya (tempat peletakan kontroler) dapat menggunakan akrilik / pcb fiber.
komentar tulisan