Archive for the ‘Interface’ Category

Akses Printer Dot Matrik Epson LQ 300

Gambar Printer Dot Matrik Epson LQ 300

Printer dot matrik merupakan jenis printer yang menggunakan pita sebagai media pemberian warna pada karakter. Warna yang dihasilkan dari printer ini tergantung dari pita yang di pasangkan rol. Printer dot matrik ini menggunakan komunikasi paralel 8-bit. Susunan pin pada konektor paralel printer diperlihatkan pada gambar  dibawah ini.

Gambar Susunan pin konektor printer paralel

Selama operasi printer standart, cara data ditransmisikan melalui jalur parallel port adalah bervariasi, tetapi pada prinsipnya adalah sebagai berikut:

  1. Untuk mengirimkan sebuah byte data, software mengeluarkan byte ke jalur data, selanjutnya mengeluarkan pulsa STROBE dengan nilai ‘0’ selama lebih dari  500 nS.
  2. Disisi lain Printer menguji jalur BUSY, dan komputer menunggu untuk jalur busy hingga bernilai ‘0’ sebelum mengirimkan byte berikutnya.
  3. Pada implemantasi yang lain, jalur ACK digunakan printer untuk menginformasikan PC bahwa data telah diterima.
  4. Jalur PAPER EMPTY digunakan untuk menginformasikan ke PC bahwa kertas telah keluar.
  5. Printer juga mengirim sinyal SELECTED ke PC untuk mengindikasikan bahwa printer sedang on line dan siap untuk menerima data.
  6. Sinyal ERROR dari printer dapat digunakan untuk berbagai macam error yang akan menyebabkan printer tidak dapat menerima data.
  7. AUTOFEED, memberitahukan ke printer untuk secara automatik menyisipkan line feed <LF>setelah carriage return <CR>.
  8. Reset/INIT, inisialisasi printer setelah pemberia catu daya.

Timing untuk antarmuka port paralel standar diperlihatkan dalam gambar dibawah ini.

Gambar Standart Paralel Port (SPP) Data Timing

bacaan terkait di blog ini:

1. komunikasi-pada-port-paralel disini

 

Komunikasi Pada Port Paralel

Paralel port adalah port yang paling banyak digunakan sebagai interfacing dengan berbagai macam peralatan eksternal. Secara umum paralel port terdiri dari 4 jalur kontrol, 5 jalur status dan 8 jalur data. Hubungan pengkabelan yang umum digunakan yaitu konektor tipe DB25 seperti ditunjukkan pada gambar dibawah ini.

Gambar Susunan pin eksternal soket DB-25 female pada port parallel PC IBM

Paralel port yang telah distandarisasi dibawah standard IEEE 1284, pertama diperkenalkan pada tahun 1994. Standard tersebut didefinisikan dalam 5 mode operasi, yaitu:

1. Mode kompabilitas (Compability Mode)

2. Mode 4 bit (Nibble Mode)

3. Mode 8 bit (Byte Mode)

4. Mode parallel port lanjutan (Enhanced Paralel Port-EPP)

5. Mode kapabilitas diperluas (Extended Capability Port-ECP)

Register yang ada pada DB25 terdiri dari 3 jenis, antara lain :

1. Register Data

2. Register Control

3. Register Status

Untuk lebih jelasnya dapat dilihat pada tabel di bawah ini :

Tabel Pin-pin pada port paralel

Untuk dapat menggunakan port parallel, kita harus mengetahui alamatnya. Alamat LPT1 biasanya adalah 888 (378h) dan LPT2 biasanya 632 (278h). Setelah kita mengetahui alamat dari port parallel, maka kita dapat menentukan alamat data port, control port, dan status port. Alamat data port adalah alamat dari port parallel tersebut, alamat status port adalah hasil penaikan 1 angka dari data port, dan alamat control port adalah hasil penaikan 2 angka dari data port. Lebih jelasnya lihat tabel di bawah ini:

Tabel Alamat Status Port Paralel


AT Command dan PDU SIEMENS type C/M/S 35

AT Command

Dibalik tampilan menu message pada ponsel sebenarnya adalah AT Command yang bertugas mengirim atau menerima data ke atau dari SMS-Center. AT Command tiap-tiap SMS device bisa berbeda-beda, tetapi pada dasarnya sama. Beberapa AT Command yang penting untuk SMS yaitu :

• AT+CMGS : untuk mengirim SMS

• AT+CMGL : untuk memeriksa SMS

• AT+CMGD : untuk menghapus SMS

AT Command untuk SMS, biasanya diikuti oleh data I/O yang diwakili oleh unit-unit PDU.

PDU Sebagai Bahasa SMS dan Bagian – Bagiannya

Data yang mengalir ke atau dari SMS-Center harus berbentuk PDU (Protocol Data Unit). PDU berisi bilangan-bilangan heksadesimal yang mencerminkan bahasa I/O. PDU terdiri atas beberapa Header. Header untuk kirim SMS ke SMS-Center berbeda dengan SMS yang diterima dari SMS-Center.  Maksud dari bilangan heksadesimal adalah bilangan yang terdiri atas 0,1,2,3,4,5,6,7,8,9,A,B,C,D,E,F.

PDU untuk mengirim SMS terdiri atas :

1. Nomor SMS-Center

Header pertama ini terbagi atas tiga subheader, yaitu :

  • Jumlah pasangan heksadesimal SMS-Center dalam bilangan heksa. Daftar SMS Center yang ada di Indonesia diperlihatkan dalam  tabel dibawah ini.
  • National/International Code

a. Untuk National, kode subheader-nya yaitu 81

b. Untuk International, kode subheader-nya yaitu 91

  • No SMS-Centernya sendiri, dalam pasangan heksa dibalikbalik. Jika tertinggal satu angka heksa yang tidak memiliki pasangan, angka tersebut akan dipasangkan dengan huruf F didepannya.

Tabel Nomor SMS-Center Operator Seluler Di Indonesia

No Operator Seluller SMS-Center Kode PDU
1 Telkomsel 62811000000 07912618010000F
2 Satelindo 62816125 059126181652
3 Exelcom 6218445009 07912618485400F
4 Indosat-M3 62855000000 07912658050000F
5 Starone 62811000000 079126180100

2. Tipe SMS

Untuk SEND tipe SMS = 1. Jadi bilangan heksanya adalah 01

3. Nomor Referensi SMS

Nomor referensi ini dibiarkan dulu 0, jadi bilangan heksanya adalah 00. Nanti akan diberikan sebuah nomor referensi otomatis oleh ponsel/alat SMS-gateway.

4. Nomor Ponsel Penerima

Sama seperti cara menulis PDU Header untuk SMS – Center, header ini juga terbagi atas tiga bagian, sebagai berikut :

• Jumlah bilangan desimal nomor ponsel yang dituju dalam  bilangan heksa.

• National/International Code.

–          Untuk Nasional, kode subheader-nya 81

–          Untuk Internasional, kode subheader-nya 91

• Nomor ponsel yang dituju, dalam pasangan heksa dibalik-balik.

Jika tertinggal satu angka heksa yang tidak memilikipasangan, angka tersebut dipasangkan dengan huruf F didepannya.

Contoh :

Untuk nomor ponsel yang dituju = 628x32x7333x dapat ditulis dengan cara sebagai berikut :

628132x7333x diubah menjadi :

1. 0C : ada 12 angka

2. 91

3. 26-18-23-7x-33-x3

Digabung menjadi : 0C9126x8237x33x3 (x ialah samaran nomer)

Bentuk SMS, antara lain :

  • 00 : dikirim sebagai SMS
  • 01 : dikirim sebagai telex
  • 02 : dikirim sebagai fax

Dalam hal ini, untuk mengirim dalam bentuk SMS tentu saja dipakai 00

5. Skema Encoding Data I/O

Ada dua skema, yaitu :

1. Skema 7 bit : ditandai dengan angka 00

2. Skema 8 bit : ditandai dengan angka lebih besar dari 0

Kebanyakan ponsel/SMS Gateway yang ada dipasaran sekarang menggunakan skema 7 bit sehingga digunakan 00.

6. Jangka Waktu Sebelum SMS Expired

Agar SMS pasti terkirim sampai ke ponsel penerima, sebaiknya tidak diberi batasan waktu validnya.

Isi SMS

Header ini terdiri atas dua subheader, yaitu :

a. Panjang isi (jumlah huruf dari isi)

Misalnya untuk kata “hello” : ada 5 huruf : 05

b. Isi SMS berupa pasangan bilangan heksa

Untuk ponsel/SMS Gateway berskema encoding 7 bit, jika mengetikan suatu huruf dari keypad-nya, berarti kita telah membuat 7 angka I/O berturutan.

Ada dua langkah untuk mengkonversikan isi SMS, yaitu :

  1. Mengubahnya menjadi kode 7 bit.
  2. Langkah kedua: mengubah kode 7 bit menjadi 8 bit yang diwakili oleh pasangan heksa.

Contoh : untuk kata “hello”

Oleh karena total 7 bit x 5 huruf = 35 bit, sedangkan yang kita perlukan adalah 8 bit x 5 huruf = 40 bit, maka diperlukan 5 bit dummy yang diisi dengan bilangan 0. Setiap 8 bit mewakili suatu pasangan heksa. Tiap 4 bit

mewakili satu angka heksa, tentu saja karena secara logika 24 = 16. Dengan demikian kata “hello” hasil konversinya menjadi E8329BFD06

Ke delapan header diatas digabungkan agar membentuk suatu format PDU yang siap dikirim. Misal untuk mengirimkan kata hello ke ponsel nomor 628129573337 lewat SMS-Center Exelcom, tanpa membatasi jangka waktu valid, maka header PDU lengkapnya :

07912618485400F901000C9126x8237x33x3000005E8329BFD06


Untuk source AT Command Siemens seri C/M/S 35 yang lengkap dapat didownload disini.

===============================================================

bacaan terkait di blog ini:

1. at-command-dan-pdu-siemens-type-C/M/S 35 klik disini

2. aplikasi-port-serial-mikrokontroler-atmega8535 klik disini

Koneksi ATmega8535 dengan Handphone siemens type C/M/S-35

jack siemens m 35

kali ini pengen share bagaimana caranya menghubungkan handphone dengan mikrokontroler,  caranya gampang…. untuk dapat menghubungkan mikro dengan HP baca dulu penjelesan dibawah ini,…

Komunikasi dengan handphone ini dilakukan melalui terminal yang ada di bagian bawah handphone seperti pada gambar diatas dan digunakan juga untuk menyambungkan charger baterai. Susunan pin pada terminal ini dapat dilihat dalam tabel dibawah ini.

Tabel Susunan pin terminal HP Siemens M35

No Nama Fungsi In/Out
1 GND Ground
2 SELF SERVICE Recognition / Battery Charger In/Out
3 LOAD Charging Voltage In
4 BATTERY Battery Out
5 DATA OUT Data Send Out
6 DATA IN Data Receive In
7 Z_CLK Recognition / Control Accesoris
8 Z_DATA Recognition / Control Accesoris
9 MICG Ground for Microphone In
10 MIC Microphone input
11 AUD Loudspeaker output Out
12 AUDG Ground for Loudspeaker

Untuk dapat berkomunikasi dengan handphone ini diperlukan koneksi serial dengan baudrate 19200 bps. Level tegangan yang digunakan adalah jenis TTL dengan logika high = + 3 Volt dan logika low = + 0 Volt. Kabel data khusus Handphone ini telah didesain khusus untuk mengubah level tegangan RS 232 ke level tegangan TTL khusus siemens M35. Tabel dibawah ini menunjukkan perbandingan level tegangan RS 232 dengan level tegangan TTL Siemens M35.

Tabel Perbandingan level tegangan RS 232 dengan TTL

Logika RS 232 TTL Siemens M35
High ‘1’ -15V s/d -3V 2.5V s/d 3V
Low ‘0’ +3V s/d +15V 0V s/d 0.8V

IC serial RS232 atau MAX 232 diperlihatkan pada gambar dibawah ini

RS232 sebagai komunikasi serial mempunyai 9 pin yang memiliki fungsi masing-masing. Pin yang biasa digunakan adalah pin 2 sebagai received data, pin 3 sebagai transmited data, dan pin 5 sebagai ground signal.

Rangkaian Komunikasi Serial RS232

Rangkaian komunikasi ini berfungsi untuk menjembatani level tegangan RS232 dari kabel handphone ke level tegangan TTL pada mikrokontroler. Komponen utamanya berupa IC MAX232 yang mampu untuk mengkonversi level

Tegangan dari RS232 ke level tegangan TTL atau CMOS dengan kecepatan mencapai 30 bit/uS atau setara dengan 30 Kb per detik. Konektor yang digunakan bertipe DB9 dengan konfigurasi seperti pada gambar diatas. Pin TX dan RX pada MAX232 dihubungkan secara silang pada mikrokontroler yaitu pin TX MAX232 dengan pin RX pada mikrokontroler dan pin RX MAX232 dihubungkan dengan pin TX mikrokontroler.

Koneksi Komunikasi Serial Dengan PC-Hyperterminal

Aplikasi port serial mikrokontroller dapat diuji dengan mengkoneksikan antara sistem mikrokontroller dengan komputer atau handphone siemens melalui port serial komputer (COM1 atau COM2). Untuk berkomunikasi dengan sistem mikrokontroller, komputer membutuhkan program yang dapat dibuat sendiri atau menggunakan program yang telah ada. Program yang telah ada hanya bersifat terminal aja yaitu

Hyperterminal (yang terdapat pada Start -> All Program -> Accessories -> Communications -> Hyperterminal.)

Contoh penyetingan COM pada komputer:

Untuk cara lengkap penyetingan COM dapat didownload disini.

Dan contoh program komunikasi serial HP Siemens type M/C/S 35 menggunakan BASCOM-AVR dapat didownload disini. Selamat mencoba…semoga sukses…

===============================================================

bacaan terkait di blog ini:

1. aplikasi-port-serial-mikrokontroler-atmega8535 klik disini

2. at-command-dan-pdu-siemens-type-C/M/S 35 klik disini

Aplikasi Komunikasi Serial Mikrokontroler ATmega8535

Mikrokontroler Atmega8535 memiliki 4 buah register I/O yang berkaitan dengan komunikasi serial memakai UART, yaitu UART I/O Data Register (UDR), UART Baud Rate Register (UBRR), UART Status Register (USR) dan UART Control Register (UCR).  Maka dari itu register- register tersebut harus di othak- athik sampe terjalin komunikasi melalui port serial. Tapi tenang saja pakde BASCOM dah ngasi solusi yang ga ribet, karena cukup satu kata yang terucap kemudian ditulis, dah bisa yang namanya komunikasi serial, nah berikut ini simulasi-nya menggunakan proteus:

Aplikasi Komunikasi Serial dengan simulasi program PROTEUS

Program Mengirim Data Serial

Result:

Selamat berkarya teman2. Semoga bermanfaat…

=============================================================== bacaan terkait di blog ini:

1. koneksi-atmega8535-dengan-handphone-siemensklik disini