Rangkaian komparator pada pembahasan blog ini menggunakan histerisis, tujuan dari histerisis ini agar sistem tidak berguncang dan output dari keluaran komparator tidak mengalami noise (gangguan). Komparator dapat difungsikan dengan dua mode, yakni mode invertig dan non-inverting.
KomparatorLM324 pada blog ini digunakan dengan mode inverting sehingga saat Vin (output sensor) > Vreferensi maka Vout ≈ GND begitu pula dengan sebaliknya jika saat Vin (output sensor) < Vreferensi maka Vout ≈ VCC.
Gambar Rangkaian komparator dengan histerisis
Berikut tegangan acuan Upper Trip Point (UTP) dan Low Trip Point (LTP) pada rancangan komparator histerisis.
Nilai penguatan umpan balik adalah
Jika Vreferensi = 2,5 volt ; Vjen = 5 volt maka:
Bila keluarannya mengalami kejenuhan positif, tegangan acuan tak membalik adalah
VUTP = Vreferensi + ( BVjen )
= 2,5 + ( 0,09 5 )
= 2,5 + 0,45
= 2,95 V
Bila keluarannya mengalami kejenuhan negatif, tegangan acuan tak membalik adalah
VLTP = Vreferensi – ( BVjen )
= 2,5 – ( 0,09 5 )
= 2,5 – 0,45
= 2,05 V
\\==========================================================
bacaan terkait di blog ini:
1. merancang-rangkaian-sensor-garis klik disini
2. membuat-robot-line-follower-mikro klik disini
Posted by Rijalul Fikri on November 15, 2010 at 10:34 am
aku awam robot,bisa kirimi modul tentang line rangkaian dan bahasa pemrograman yang digunakan untuk micro controler ta?
aku cuma paham merangkai, tapi kalau mbaca rangkaian yang pakai rumus gitu, g paham
Posted by fahmizaleeits on November 20, 2010 at 11:45 am
saran ja mas: kalo pengen belajar robot harus kuasai elektronika rangkaiannya dan algoritma pemprograman…
Posted by DIAN on November 26, 2010 at 10:01 am
tks atas info..sgt bagus sekali..
saya sdh coba belajar membuat hexapod, dan lfr dengan menggunakan 1 sensor dan dua sensor..
saat ini jadi kepikir bikin bikin kendaraan dengan kontrol dari mikrokontroler yang berfungsi mengontrol roda roda dengan menggunakan joystick..
mohon saran
Posted by fahmizaleeits on November 27, 2010 at 3:26 pm
waw ide yang menarik mas…hmm coba utak atik joystik PS yang gak kepake..gunakan stick analognya yang menggunakan potensiometer…lalu akses dengan menggunakan ADC mikrokontroler…hasilnya nanti dapat mengontrol robot mas menggunakan joystik PS…selamat mencoba
Posted by andra on Mei 22, 2011 at 7:23 pm
bgus mas postingnya, saya newbie ni (dan ga dong soal elktronik),mau tnya soal komparator, Vinput sama Voutput op-amp nya di hubungin kemana ya? apa ke sistem minimumnya?trus lednya sbg indikator apa ya?mhon dibles,trm mkasih
Posted by fahmizaleeits on Juli 22, 2011 at 6:12 pm
Led sebagai informasi dan indikator mas
Posted by andra on Mei 22, 2011 at 7:36 pm
boleh diajarin rangkaian buat regulatornya juga mas?makasih
Posted by fahmizaleeits on Juli 22, 2011 at 6:11 pm
boleh2…
Posted by yusuf on Juli 1, 2011 at 10:24 pm
mas…
mau tanya..
rumus penguatan yg B itu dapet dari mana y mas???
bukannya (R1+R2)/R2 y??
kl ad sumbernya boleh minta dong mas…
ehehehe…
Posted by fahmizaleeits on Juli 22, 2011 at 6:56 pm
dari buku elektronika jilid 2, kalo gk salah penerbit erlangga 😀
Posted by angga bismoko on September 15, 2011 at 10:41 am
saya mau bertanya tentang definisi lengkap komparator ,,,saya masih awam niee nyari definisi dan kegunaan komparator ga dapet dapet mohon bantuannya
Posted by fahmizaleeits on Oktober 1, 2011 at 11:33 am
coba baca di buku elektronika jilid 2 penerbit erlangga ^_^
Posted by muzan on November 2, 2011 at 7:32 pm
gan beli photo diode dimana y, soalnya disini g ada
Posted by Fahmizal on November 12, 2011 at 12:25 am
biasanya di toko elektronik terdekat dit4mu ada, kalo domisili jogja bisa cari di toko51, audio dan kalo di surabaya datang saja ke pasar genteng 😀
Posted by Membuat Robot Line Follower Analog | INSTRUMENTASI INDUSTRI – Kontrol Proses SMK NEGERI 1 CIMAHI on Februari 25, 2012 at 5:55 pm
[…] Line Follower Analog diatas terdapat 3 bagian utama, yaitu bagian sensor, komparator dan driver. Untuk bagian sensor digunakan photodioda sebagai sensor cahaya, sedangkan komparatornya […]
Posted by hendry fahmy on Maret 28, 2012 at 9:33 am
-̶̶•-̶̶•̸Ϟ•̸Thank You•̸Ϟ•̸-̶̶•-̶ ™ atas ilmu nya mas
Saya mo nanya tentang kode kaki terminal LM324 apakah cuma memiliki 3 kaki, apakah bisa dipakai IC LM 311 yg memiliki 8 kaki. Mohon bantuan nya mas, tq
Posted by trialhudi on April 9, 2012 at 9:12 pm
mas,, saya tri alhudi,,,
mau tanya mas,, antara output sensor yang diolah menggunakan komparator (op-amp) atau output sensor langsung di ADC kan itu lebih bagusan mana??
Posted by brian on April 16, 2012 at 12:29 am
mas,,, saya brian
mau tanya donk mas ,,, aq ada dapat rangkaian Line follower analog …. itu dibagian output dari komparatorx terdapat 2 buah dioda yg dihubungkan ke rangkaian driver ,,, fungsi dioda disitu utk apa ya ??? makasih
Posted by bagas on Juni 15, 2013 at 5:09 pm
Jika rangkaiannya Non Inverting bagaimana?
apakah reverensi pada kaki – dimasukkan ke gnd atau tetap seperti itu tinggal ganti pin ic?
Posted by Robot Line Follower (Analog) | NJ ELECTRA on Oktober 24, 2013 at 8:43 am
[…] Line Follower Analog diatas terdapat 3 bagian utama, yaitu bagian sensor, komparator dan driver. Untuk bagian sensor digunakan photodioda sebagai sensor cahaya, sedangkan komparatornya […]
Posted by LINE FOLLOWER ANALOG - EL-MECHCORE on Maret 22, 2014 at 11:30 am
[…] robot: Rangkaian Line Follower Analog diatas terdapat 3 bagian utama, yaitu bagian sensor, komparator dan driver. Untuk bagian sensor digunakan photodioda sebagai sensor cahaya, sedangkan komparatornya […]
Posted by Firman on Oktober 28, 2016 at 1:07 pm
Mas Mau tanya misal rangkaian Kmp-htrs sampean ini saya aplikasikan ke sensor thermal. Jika Sumber VCC mengalami kebocoran, Cara kamu mendeteksi dan membedakan sumber kerusakan apakah dari sensor thermal atau sumber vccnya bagaimana ?
Posted by hanif mahendra on Januari 29, 2019 at 11:06 am
Vref apakah selalu setengah Vjen?